Keracunan Zat Besi pada Anak – Gejala dan Diagnosis
Gejala keracunan zat besi biasanya diketahui dengan jelas dalam waktu 6 jam setelah jumlah atau kadar yang berlebihan zat besi yang ditelan. Zat besi akan mengikis lapisan usus dan merupakan iritan langsung ke lambung.
Gejala Keracunan Zat Besi pada Anak
Anak yang mengalami keracunan zat besi dapat memiliki gejala berikut:
- Muntah parah
- Diare
- Sakit perut
- Dehidrasi dan kelesuan jika tidak diobati secara memadai
- Anak bisa muntah darah atau tinja berwarna hitam atau berdarah
- Seringkali, setelah perawatan pendukung, gejala gastrointestinal muncul 6-24 jam setelah onset awal
- Jika keracunan parah yang tidak diobati akan menyebabkan syok dan bahkan kematian
Jumlah zat besi yang tertelan dapat memberikan petunjuk untuk potensi keracunan. Dosis terapi untuk anemia defisiensi besi adalah 3-6 miligram/kilogram per hari. Efek keracunan mulai terjadi pada dosis di atas 10-20 mg/kg. Menelan zat besi lebih dari 50 mg/kg berhubungan dengan toksisitas yang berat.
- Tablet 325 mg sulfat besi memiliki 65 mg (20%) unsur besi
- Tablet 325 mg glukonat besi memiliki 39 mg (12%) unsur besi
- Tablet 325 mg fumarat besi memiliki 107,25 mg (33%) unsur besi
Pemeriksaan keracunan zat besi pada anak
Temui dokter atau langsung ke unit gawat darurat (UGD) rumah sakit terdekat jika anak diduga telah menelan vitamin yang mengandung zat besi, bahkan jika anak tidak menunjukkan gejala. Bawalah wadah atau bungkus tablet atau vitamin tersebut sebagai sampel.
Jika Anda menemukan anak memperoleh pil besi atau wadah pil, atau bahkan anak memberitahu Anda telah menelan pil yang mengandung zat besi, bawa anak ke UGD karena gejala dapat memburuk sewaktu-waktu.
Diagnosis Keracunan Zat Besi pada Anak
Dokter mendiagnosa keracunan zat besi dengan mengamati anak. Pemeriksaan fisik normal dan tidak ada gejala selama 6 jam menunjukkan bahwa anak mengalami keracunan yang sedikit atau tidak makan apapun yang mengandung zat besi. Orangtua juga bisa memberitahukan kepada dokter jenis suplemen zat besi dan jumlah tablet yang ditelan oleh anak.
Dokter dapat menyarankan pemeriksaan darah untuk mengetahui:
- Kadar besi dalam tubuh
- Jumlah sel darah putih
- Glukosa serum (gula darah)
Dokter mungkin melakukan pemeriksaan sinar-X abdomen pada anak untuk mengkonfirmasi keberadaan pil zat besi di saluran pencernaan, meskipun kadang-kadang tidak terlihat.
Pemeriksaan laboratorium dan tes pencitraan biasanya tidak cukup sensitif untuk mendeteksi keracunan. Beberapa pemeriksaan juga terlalu lambat untuk memengaruhi diagnosis dan penanganan keracunan zat besi.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Belum ada Komentar untuk "Keracunan Zat Besi pada Anak – Gejala dan Diagnosis"
Posting Komentar