Glioblastoma – Diagnosis dan Pengobatan
Ahli saraf atau neurologis, dokter spesialis yang memang berkutat di biddang ini akan mendiagnosis dan menangani gangguan otak, dengan serangkaian pemeriksaan. Selain bertanya pada pasien atau keluarga pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, berupa pemeriksaan neurologis, dan dokter juga akan menyarankan dilakukan pemeriksaan penunjang seperti MRI atau CT-scan dan pemeriksaan lain tergantung gejala yang Anda keluhkan.
Pengobatan Glioblastoma
Tujuan pengobatan glioblastoma adalah memperlambat dan mengontrol pertumbuhan tumor dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Terdapat 4 terapi yang seringkali dikombinasi:
- Pembedahan adalah terapi pertama. Ahli bedah saraf mencoba untuk mengambil sebanyak mungkin tumor yang ada di otak. Area berisiko tinggi di otak yang terkena tumor kemungkinan besar tidak akan mengalami pengambilan tumor, sehingga tidak semua tumor bisa diambil
- Radiasi digunakan untuk membunuh sisa sel tumor di otak setelah pembedahan. Ini juga dapat memperlambat pertumbuhan tumor yang tidak terambil ketika pembedahan
- Kemoterapi juga dapat digunakan. Temozolomide adalah obat kemoterapi yang digunakan untuk glioblastoma. Kemoterapi dapat menyebabkan efek samping jangka pendek, namun kini kemoterapi tidak sitotoksik.
Glioblastoma yang mengalami kekambuhan bisa melakukan terapi dengan kemoterapi lain yang disebut carmustine (BCNU). Obat berbentuk wafer kecil dimasukkan ke dalam otak dimana dokter bedah akan mengambil tumornya.
Terapi elektrik menggunakan lapangan elektrik ke sel target di mana tumor berada, dengan tidak menyakiti sel sehat di sekitarnya. Metode ini dilakukan dengan cara meletakkan elektroda langsung di kulit kepala. Alat ini disebut Optune. Ala ini diberikan dengan kemoterapi setelah pembedahan dan radiasi.Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serika (FDA) telah menyetuji pemberiannya pada orang yang baru didiagnosis dan pada pasien yang mengalami kekambuhan glioblastoma.
Di pusat perawatan kanker, Anda juga mampu mendapatkan terapi eksperimental atau kemoterapi oral, yang dapat dibawa pulang. Terapi ini tidak mengobati glioblastoma, namun dapat membantu mengurangi ukuran tumor, yang disebut remisi. Ketika remisi, gejala Anda dapat berkurang atau hilang seiring berjalannya waktu.
Glioblastoma seringkali tumbuh berulang. Jika Anda mengalami atau merasakannya, hal ini dapat diterapi dengan pembedahan dan radiasi serta kemoterapi dalam bentuk lainnya.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Belum ada Komentar untuk "Glioblastoma – Diagnosis dan Pengobatan"
Posting Komentar